Minggu, 17 April 2011

Kebijakan Moneter


Nama   : Maruto Pratama Putra
NPM   : 24210249
Kelas   : 1eb12

Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil penguasa moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang beredar dan daya beli uang.
Tujuan Kebijakan Moneter
Tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan bergairahnya dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja.  Jika dirinci, tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut.
a.        Menjaga stabilitas ekonomi
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai harapan, terkendali, dan berkesinambungan.  Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
b.      Menjaga stabilitas harga
Ada kalanya harga itu naik atau turun tidak beraturan sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Kalau harga cenderung naik secara terus-menerus, maka orang akan membelanjakan semua uangnya yang justru mengakibatkan gejala ekonomi yang disebut inflasi.
c.        Meningkatkan kesempatan kerja
Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan stabil.  Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan investasi yang memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesempatan kerja.
d.       Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing maka harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah sehingga memperkuat daya asing dan meningkatkan jumlah ekspor.  Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Jenis dan instrumen kebijakan moneter
Ada dua jenis kebijakan moneter, yaitu:
·         Tight money policy (kebijakan uang ketat) adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar.
·         Easy money policy (kebijakan uang longgar) adalah kebijakan yang diambil bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar.
Bank sentral dapat menggunakan instrumen-instrumen sebagai berikut ini.
a.       Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation) adalah kebijakan bank sentral di bidang moneter dengan cara menjual atau membeli surat berharga di pasar modal untuk memengaruhi jumlah uang beredar.
b.      Kebijakn diskonto ( discount policy) adalah kebijakan bank sentral di bidang moneter yang menaikkan atau menurunkan suku bunga bank umum untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar.
c.       Kebijakan cadangan kas adalah kebijakn bank sentral di bidang moneter yang menaikkan atau menurunkan cadangan kas bank umum untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar.
d.      Kebijakan kredit ketat adalah kebijakan bank sentral di bidang moneter yang mengontrol pengucuran kredit oleh bank umum kepada masyarakat yang bertujuan memengaruhi jumlah uang beredar.  Pengucuran kredit harus memenuhi 5 syarat, yakni: character, capability, collateral, capital, dan condiition of economy.
e.       Kebijakan dorongan moral (moral suasion) adalah kebijakan bank sentral dapat juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato dan edaran yang ditujukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya.
Daftar Pustaka:
:  S, Alam.2007. Ekonomi 1. Jakarta: Penerbit Esis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar