Selasa, 27 Maret 2012

Memanfaatkan Penampungan Air


Memanfaatkan Penampungan Air
            Setiap orang membutuhkan air melebihi dua puluh liter dalam satu hari.  Air yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan, terlebih dahulu harus ditampung pada penampungan air.  Penampungan air itu berbeda-beda tergantung pada kebutuhan pemakainya.
            Masyarakat pedesaan masih ada yang mandi di kolam-kolam, di sungai, atau di pancuran.  Pada umumnya, di pedesaan sekarang sudah mempunyai sumber air bersih dan bak mandi.  Mereka sudah lebih memahami pentingnya air bersih.
            Rumah-rumah dan perkotaan memperoleh air bersih melalui sumur bor atau ledeng.  Air dari sumur bor terlebih dahulu ditampung di bak penampungan atau di tangki penampungan.  Air kemudian dialirkan ke rumah untuk digunakan sesuai keperluan.  Jika air itu ditampung terlebih dahulu, kita dapat mengatur penggunaan air sesuai keperluan.  Hal tersebut dapat menghemat penggunaan listrik.
            Jika terjadi pemadaman air listrik, kita akan kesulitan mendapatkan air bersih.  Pemadaman listrik menyebabkan mesin penyedot air tidak berfungsi.  Jika persediaan air di tangki penuh, kita dapat menggunakan air seperti biasa tanpa aliran listrik.
            Air danau bermanfaat dalam kehidupan manusia sehari-hari.  Air danau dapat dijadikan bahan baku air minum.  Air danau juga dapat dimanfaatkan untuk pengairan pertanian yang lazim disebut irigasi.  Danau beserta pemandangan disekitarnya dapat dijadikan objek pariwisata.  Orang bisa menghirup udara segar dan menikmati keindahan alamnya.
            Di Jakarta terdapat beberapa danau, misalnya danau Sunter dan danau Cibubur.  Danau tersebut bukan terjadi dari bekas letusan gunung berapi, tetapi merupakan danau buatan.  Fungsinya untuk menampung air hujan dan mengatasi masalah banjir.  Danau itu juga dapat dijadikan tempat rekreasi dan olahraga air seperti sky air.  Kita juga dapat memancing di danau, sekaligus sampil rekreasi.
            Selain untuk keperluan penampungan air dan pariwisata, danau juga dapat dijadikan tempat mengembangkan perikanan.  Masyarakat sekitar danau dapat mencari nafkah dengan mengelola perikanan.

            Waduk manfaatnya hampir sama dengan danau.  Pembangunan waduk memakan biaya yang cukup besar.  Selain memerlukan lahan luas, waduk juga memerlukan sumber air yang terus mengalir untuk mengairinya.
            Waduk dapat dijadikan tempat rekreasi, pengembangan perikanan, mengairi sawah, sumber air bersih, dan pembangkit tenaga listrik.  Air waduk harus selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.  Pada musim kemarau banyak waduk yang airnya surut, bahkan terkadang kering.  Semua itu karena ulah manusia yang memanfaatkan lingkungan tidak sesuai dengan peraturan.
            Air sungai dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya untuk pengairan pertanian atau irigasi.
            Berbeda dengan sungai yang ada di daerah pegunungan atau pedesaan, sungai di Jakarta tidak mengandung pasir dan tidak terdapat bebatuan.  Sungai di Jakarta sudah dekat ke pantai, yang berarti sudah merupakan bagian dari muara sungai.  Selain itu, warga disekitar sungai kurang memerhatikan kebersihan lingkungannya.  Sungai dijadikan tempat pembuangan sampah.  Itulah sebabnya air sungai Ciliwung yang mengalir di tengah kota Jakarta tidak bersih lagi dan dipenuhi sampah serta kotoran lain.
            Masyarakat Jakarta sudah jarang menggunakan air sungai Ciliwung sebagai sumber air bersih.  Air itu sudah tidak layak lagi dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.  Pada musim penghujan, penduduk di sekitar aliran sungai Ciliwung sering tertimpa musibah banjir.
            Pemerintah DKI Jakarta sedang membangun kanal atau saluran kali yang baru untuk menampung air hujan atau luapan sungai Ciliwung.  Pembangunan kanal tersebut dimaksudkan untuk mengatasi masalah banjir.  Beberapa tahun ke depan Jakarta diharapkan akan bebas dari banjir.  Harapan itu muncul karena adanya saluran-saluran air baru untuk menampung air dari pemukiman penduduk dan mengalirkannya ke laut.
            Sumber air Kali Malang dari waduk Jatiluhur.  Air itu dimanfaatkan sebagai sumber air ledeng.  Air Kali Malang ditampung di tempat-tempat penjernihan air milik Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.
            Selain di Kali Malang, di Pejompongan juga terdapat tempat penjernihan air minum untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga DKI Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar