Kamis, 28 Juni 2012

Sengketa

Sengketa Sekarang ini banyak diwarnai sengketa antarbangsa atau negara. Di masa lalu, sengketa terbesar pada abad XX adalah terjadinya Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Banyak negara yang terlibat dalam sengketa itu. Pada awal abad XX ini, sengketa internasional masih saja terjadi. Bukan perang besar yang melibatkan banyak negara, tetapi perang atau sengketa antarnegara yang ada hampir di belahan dunia. Konflik yang terjadi di berbagai wilayah itu tidak kalah kejamnya dengan perang dunia. Ribuan bahkan jutaan umat manusia harus menderita, mereka tidak aman tinggal di negaranya sendiri. Konflik atau sengketa antarnegara menunjukkan hubungan antar bangsa yang bermusuhan. Tingkat hubungan antarbangsa dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a. Hubungan yang bersahabat b. Hubungan yang tidak bersahabat c. Hubungan yang tegang d. Hubungan yang bermusuhan Setiap negara tentu saja mengharapkan hubungan yang bersahabat. Hubungan yang bersahabat akan menciptakan kerja sama dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup dan kepentingan nasionalnya masing-masing. Hubungan yang bermusuhan hanya akan menciptakan sengketa antarkedua belah pihak. Penyebab terjadinya sengketa antarnegara berbeda dengan sengketa yang terjadi antarnegara lainnya. Dengan demikian, penyebab terjadinya sengketa dapat beragam sesuai dengan masalah yang dipersengketakan. Perang antara Inggris dan Argentina tahun 1982 berbeda penyebabnya jika dibandingkan dengan sengketa Israel dan Palestina. Saat ini, ada negara yang banyak sekali terlibat sengketa dengan negara lain, contohnya Amerika Serikat. Setelah selesainya Perang Dunia II, Amerika Serikat banyak persengketaan dengan negara lain. Misalnya, Perang Dingin dengan Uni Soviet, Perang Vietnam, Perang Teluk, invasi ke Afganistan dan Irak. Kawasan yang dilanda konflik hebat dewasa ini adalah Timur Tengah. Negara-negara di Timur Tengah juga rawan konflik. Beberapa negara yang terlibat konflik di Timur Tengah, antara lain Israel, Mesir, Libanon, Suriah, Irak, Iran, dan Palestina. Berdasarkan berbagai sengketa yang terjadi antarnegara maka sebab-sebab terjadinya sengketa dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1. Ambisi untuk menundukkan negara lain dalam rangka pamer kekuasaan dan menguasai suatu negara. Di masa lalu, negara-negara barat berusaha menguasai negara-negara Asia Afrika melalui gerakan imperialisme dan kolonialisme. Akibatnya negara-negara tersebut berperang dengan negara-negara jajahan. Misal, Indonesia dengan Belanda antara tahun 1945-1949. Ambisi untuk saling menguasai negara juga memicu terjadinya Perang Dunia I dan II. 2. Perebutan wilayah atau klaim kepemilikan wilayah. Contoh, sengketa Indonesia dengan Malaysia mengenai Pulau Sipadan-Ligitan dan Blok Ambalat, sengketa kepemilikan kepulauan Spartly antara Cina, Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Filipina, serta sengketa Jepang dengan Rusia memperebutkan Pulau Kurir. 3. Penguasaan sumber alam Penguasaan sumber alam merupakan sebab utama suatu negara bersengketa. Sengketa antara Irak dan Kuwait tahun1991 disebabkan anggapan Irak bahwa Kuwait telah mengambil sumber minyak Irak. 4. Perbedaan kepentingan ideologi dan politik Era perang dingin menandakan adanya sengketa dan saling berebut pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Amerika Serikat mewakili ideologi liberal, sedangkan Uni Soviet mewakili ideologi komunis. Sementara sengketa antara Indonesia dan Malaysia yang pernah terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin dapat dikategorikan karena perbedaan kepentingan politik. 5. Klaim karena pelanggaran suatu perjanjian yang telah dibuat Hal ini dapat terjadi karena suatu negara menganggap negara lain telah melanggar suatu konversi atau perjanjian internasional. Konvensi internasional itu seperti kepemilikan senjata nuklir, senjata pemusnah massal, senjata kimia yang dianggap dapat mengancam keamanan dan perdamaian dunia. Contoh, Amerika Serikat menganggap Iran dan Korea Utara melanggar konvensi internasional tentang pengayaan uranium untuk tujuan damai. Jika klaim atau anggapan ini berlanjut maka bisa menyebabkan sengketa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar